Sabtu, 30 Oktober 2010

Penggunaan makna kata Sinonim, Antonim, Homonim, Polisemi, Hipernim

Sinonim adalah suatu kata yang memiliki bentuk yang berbeda namun memiliki arti atau pengertian yang sama atau mirip. Sinomin bisa disebut juga dengan persamaan kata atau padanan kata. Contoh:

* binatang = fauna
* bohong = dusta
* haus = dahaga
* pakaian = baju
* bertemu = berjumpa

Antonim adalah suatu kata yang artinya berlawanan satu sama lain. Antonim disebut juga dengan lawan kata. Contoh:

* keras x lembek
* naik x turun
* kaya x miskin
* surga x neraka
* laki-laki x perempuan
* atas x bawah

Homonim adalah suatu kata yang memiliki makna yang berbeda tetapi lafal atau ejaan sama. Jika lafalnya sama disebut homograf, namun jika yang sama adalah ejaannya maka disebut homofon. Contoh:

1. Amplop (homofon)
- Untuk mengirim surat untuk bapak presiden kita harus menggunakan amplop
(amplop = amplop surat biasa)
- Agar bisa diterima menjadi pns ia memberi amplop kepada para pejabat
(amplop = sogokan atau uang pelicin)
2. Bisa (homofon)
- Bu kadir bisa memainkan gitar dengan kakinya (bisa = mampu)
- Bisa ular itu ditampung ke dalam bejana untuk diteliti (bisa = racun)
3. Masa dengan Massa (homograf)
- Guci itu adalah peninggalan masa kerajaan kutai (masa = waktu)
- Kasus tabrakan yang menghebohkan itu dimuat di media massa
(massa = masyarakat umum)

Polisemi adalah kata-kata yang memiliki makna atau arti lebih dari satu karena adanya banyak komponen konsep dalam pemaknaan suatu kata. Satu kata seperti kata "kepala" dapat diartikan bermacam-macam walaupun arti utama kepala adalah bagian tubuh manusia yang ada di atas leher. Contoh:

* Guru yang dulunya pernah menderita cacat mental itu sekarang menjadi kepala sekolah smp kroto emas. (kepala bermakna pemimpin).
* Kepala anak kecil itu besar sekali karena terkena penyakit hidrosepalus. (kepala berarti bagian tubuh manusia yang ada di atas).
* Tiap kepala harus membayar upeti sekodi tiwul kepada ki joko cempreng. (kepala berarti individu).
* Pak Sukatro membuat kepala surat untuk pengumuman di laptop eee pc yang baru dibelinya di mangga satu. (kepala berarti bagian dari surat).

Hipernim adalah kata-kata yang mewakili banyak kata lain. Kata hipernim dapat menjadi kata umum dari penyebutan kata-kata lainnya. Sedangkan hiponim adalah kata-kata yang terwakili artinya oleh kata hipernim. Umumnya kata-kata hipernim adalah suatu kategori dan hiponim merupakan anggota dari kata hipernim. Contoh :

* Hipernim : Hantu. Hiponim : Pocong, kantong wewe, sundel bolong, kuntilanak, pastur buntung, tuyul, genderuwo, suster ngesot, dan lain-lain.
* Hipernim : Ikan. Hiponim : Lumba-lumba, tenggiri, hiu, betok, mujaer, sepat, cere, gapih singapur, teri, sarden, pari, mas, nila, dan sebagainya.
* Hipernim : Odol. Hiponim : Pepsodent, ciptadent, siwak f, kodomo, smile up, close up, maxam, formula, sensodyne, dll.
* Hipernim : Kue. Hiponim : Bolu, apem, nastar nenas, biskuit, bika ambon, serabi, tete, cucur, lapis, bolu kukus, bronis, sus, dsb.

Sumber :
http://ivanlanin.posterous.com/sinonim-antonim-homonim-homofo

format surat undangan rapat yang mengundang seluruh dosen S1 FE Jurusan Akuntansi

Buatlah format surat undangan rapat yang mengundang seluruh dosenS1 FE Jurusan Akuntansi pada acara seminar nasional yang akan dilaksanakan tanggal 28 april 2010 diauditorium UG gedung4 lt.6 depok, jam 09.00 .


Jakarta, 17 Maret 2010



No : 02/FAKEKO/VII/2010
Perihal : Undangan Rapat
Lamp : -

Kepada Yth.
Bapak/ibu ........,
di tempat



Dengan hormat,

Sehubungan dengan diadakannya acara kegiatan yang akan kami selenggarakan pada :

Hari / Tanggal : Rabu, 28 April 2010
Tempat : Auditorium UG gedung 4 lt. 6 Depok
Waktu : Pukul 09.00 WIB
Fakultas : Fakultas Ekonomi S1
Acara : Seninar Nasional

Dikarenakan besarnya manfaat yang didapat dalam acara tersebut, maka kami sangat mengharapkan kesedian dan partisipasi Bapak/ibu sekalian untuk menghadiri acara Seminar Nasional.

Demikian surat ini kami sampaikan. Atas perhatian dan dukungannya, kami ucapkan banyak terima kasih.


Hormat Kami,
Panitia penyelenggara




Herdiansyah

pemanfaatan bahasa Indonesia pada tataran ilmiah, semi ilmiah, dan non ilmiah

1. Karya Ilmiah

Karya ilmiah adalah tulisan yang berisi argumentasi penalaran keilmuan yang dikomunikasikan lewat bahasa tulis yang formal dengan sistematis-metodis dan menyajikan fakta umu8m serta ditulis menurut metedologi penulisan yang benar. Karya ilmiah ditulis dengan bahasa yang konkret, gaya bahasanya formal, kata-katanya teknis dan dan didukung fakta yang dapat dibuktikan kebenarannya,

Karya ilmiah mempunyai tiga cirri yaitu:
1. Karya ilmiah harus merupakan pembahasan suatu hasil penelitian (factual objektif). Artinya sesuai dengan objek yang diteliti.
2. Bersifat metodis dan sistematis
3. Menggunakan ragam bahasa ilmiahyang baku dan formal, bahasanya bersifat lugas agar tidak menimbulkan penafsitan dan makna ganda.

A. Karya Ilmiah Pendidikan

Karya Ilmiah pendidikan digunakan untuk tugas meresume pelajaran, serta persyaratan mencapai suatu gelar pendidikan, karya ilmiah terdiri dari :

1. Paper ( Karya Tulis)
2. Pra Skripsi
3. Skripsi
4. Thesis dan,
5. Desrtasi.

B. Karya Ilmiah Penelitian

Karya ilmiah penelitian terdiri dari:
1. Makalah seminar
2. Laporan hasil penelitian
3. Jurnal Penelitian
2. Karya Non Ilmiah

Contoh karya ilmiah antara lain:
1. Aryo P. Wibowo, Budi Sulistianto, Arief Sudarsono, Totok Darijanto, Sudarto N. : “Pemberdayaan penambangan emas skala kecil studi kasus : Kecamatan Salopa, Tasikmalaya”. Seminar Sehari Forum Komunikasi pengawasan terhadap pengelolaan Bahan galian dan Air Bawah Tanah. Yogyakarta, 27 Agustus 2002.
2. Rudianto Ekawan, Aryo P. Wibowo, Buha Edyson : “Studi perbandingan kebijakan mineral beberapa negara dan kebijakan mineral dalam hukum pertambangan Indonesia”. Prosiding Temu Profesi Tahunan XI Perhapi 2002, Yogyakarta, 24-25 Oktober 2002.
3. Aryo P. Wibowo, Siti S.N., Novery N. : “Estimasi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) dari Usaha Pertambangan dan Pengaruhnya Terhadap Karakteristik Suatu Wilayah (Studi Kasus Pengusahaan Bauksit PT. Aneka Tambang di kecamatan Tayan, kabupaten Sangatta, Propinsi Kalimantan Barat). Prosiding Temu Profesi Tahunan XI Perhapi 2002, Yogyakarta, 24-25 Oktober 2002.
4. Aryo P. Wibowo, Rudy Sayoga Gautama : “Mineral Resources-Based Regional Development A Challenge For Less Developed Country”. Procedings of International Workshop on Earth Science and Technology. Fukuoka, November 7th, 2003.
5. Budi Sulistianto, Jesmin M., Aryo P. Wibowo : “Optimasi penentuan jumlah alat angkut batubara dari PIT ke Chrusher dengan menggunakan teori antrian”. Temu Profesi Tahunan XII dan Kongres V PERHAPI 2003. Jakarta 15-16 September 2003.

2. Karya Non Ilmiah

Karya non ilmiah sangat bervariasi topic dan cara penyajiannya, tetapi isinya tidak didukung fakta umum, ditulis berdasarkan fakta pribadi, umumnya bersifat subyektif, gaya bahasanya bias konkret atau abstrak, gaya bahasanya formal dan popular.

Karya non ilmiah bersifat:
1. Emotif : kemewahan dan cinta lebih menonjol, tidak sistematis, lebih mencari keuntungan dan sedikit informasi.
2. Persuasif: penilaian fakta tanpa bukti. Bujukan untuk meyakinkan pembaca, mempengaruhi sikap cara berfikir pembaca dan cukup informative.
3. Deskriptif : pendapat pribadi, sebagian imajinatif dan subjektif.
4. Kritik tanpa dukungan bukti.

Contoh Karya Non Ilmiah:

Sinopsis

Sebelas anak Melayu Belitong yang disebut Laskar Pelangi ini tak
menyerah walau keadaan tak bersimpati pada mereka. Sebut saja Lintang,
seorang kuli kopra cilik, yang genius dan dengan senang hati bersepeda 80
kilometer pulang pergi untuk memuaskan dahaganya akan ilmu-bahkan
terkadang hanya untuk menyanyikan lagu padamu negeri di akhir jam
sekolah. Atau Mahar, seorang pesuruh tukang parut kelapa sekaligus
seniman dadakan yang imajinatif, tak logis, kreatif, dan sering diremehkan
sahabat-sahabatnya, namun berhasil mengangkat derajat sekolah kampung
mereka dalam karnaval 17 Agustus.

Selami ironisnya kehidupan mereka, kejujuran pemikiran mereka,
indahnya petualangan mereka dan temukan diri anda tertawa, menangis,
dan tersentuh saat membaca setiap lembarnya. Novel ini dipersembahkan
buat mereka yang meyakini the magic of childhood memories dan
khususnya juga buat siapa saja yang masih percaya akan adanya pintu
keajaiban lain untuk mengubah dunia pendidikan. Di tengah upaya untuk
tetap mempertahankan sekolah, mereka kembali harus menghadapi
tantangan yang besar.

3. Wacana Semi Ilmiah

contoh Kutipan :
"Dorongan Cita-cita guna mencapai keberhasilan"

Apa yang dikatakan oleh Thomas Alva Edison ini sungguh menarik bagi saya. Dahulu saya menganggap suatu keberhasilan itu adalah sekedar berkaitan dengan nasib seseorang, jika nasib orang tersebut telah ditakdirkan sial terus seumur hidup, maka selama menjalani sisa hidup yang ada, tak ada satupun keberuntungan singgah di dirinya itu. Tetapi barulah saya tersadar betul saat membaca dan menonton film berjudul Secret (Rahasia) karya Rhonda Byrne, bahwa semua yang ada dalam benak ini ternyata salah besar!

Acapkali kita merasa bahwa segalanya dalam hidup ini telah terjatah oleh kehendak Yang Kuasa. Jika seseorang memang sudah ditakdirkan kaya raya, maka memang itulah yang seharusnya, dan apabila kita ditakdirkan miskin maka memang mustahil kita akan menjadi kaya. Padahal diserukan oleh Rasulullah, ”Allah tak akan merubah nasib suatu kaum, kalau kaum itu tidak mengubah nasibnya sendiri.”

Kata orang tua jaman dulu, ”Nak, gantungkan cita-citamu setinggi langit!” Itu memang benar adanya, orang tua dahulu mungkin lebih bijak dalam memotivasi diri sang anak agar memiliki satu tujuan yang harus dicapai dalam hidupnya. Orang tua dahulu tidak segan memberikan permainan yang mengarah pada cita-cita sang anak, misalnya saja si anak bercita-cita jadi seorang dokter. Guna mendorong keinginan tersebut agar terwujud maka orang tua memberikan set permainan dokter-dokteran kepada si anak.

Dalam suatu kuliah yang saya berikan, saya bertanya kepada para mahasiswa satu persatu,”Apa yang ada dalam bayanganmu berupa harapan tentang dirimu 10 (sepuluh) tahun mendatang?” Maka bermunculanlah jawaban klasik yang bisa ditebak, mereka rata-rata menyatakan dirinya ingin menjadi orang yang sukses, memiliki pekerjaan yang bagus, keluarga sakinah. Maka saya lanjutkan lagi pertanyaan yang berkaitan dengan hal tersebut diatas, ”Bisakah kamu bayangkan wujud kesuksesan seperti apakah yang telah tergambar nyata dalam benakmu? Lalu posisi apa yang kau lihat 10 tahun lagi, dan istri atau suami seperti apa yang akan kau peroleh nanti? Apakah kalian hanya berangan-angan ataukah ini sudah menjadi cita-cita yang harus diwujudkan?” Maka dengan ragu-ragu mereka menjawab, ”Wah, kalau hal seperti itu sih belum, Pak! Kita kan tak tahu nasib kita nantinya!”

” Kenapa kalian takut bahkan untuk bermimpi? Itu semua yang kalian harapkan sudah tersedia, hanya niat dan tekad bulat serta sasaran berupa cita-cita yang belum kalian perdulikan,.” Kata saya,” Apakah tak seorangpun diantara kalian yang berani membayangkan dirimu pada saat setiap pagi bercermin, sebagai seorang pemilik 10 perusahaan besar, dengan baju jas seharga 3 juta, didampingi oleh seorang istri yang setia, dan begitu kalian keluar dari pintu kamar kos kalian, yang tergambar dalam benak adalah sebuah mobil mewah siap mengantarmu menuju kantor?”

” Jika kita setiap hari membayangkan hal tersebut, dan merasa hal itu pasti akan terwujud, maka secara tidak sadar, keinginan, cita-cita dan harapan ini tertanam dalam alam bawah sadarmu, serta menjadi do’a yang tak berkeputusan setiap saat.”

Seperti kata Edison diatas tadi, semua hal itu pasti terwujud. Semua yang ada dalam bayangan kita sebetulnya memang sudah diciptakan oleh Tuhan, entah itu berupa pasangan hidup, kekayaan melimpah, mobil mewah, rumah gedung, pekerjaan yang hebat. Semua sudah ada, hanya saja kita sering tak menyadarinya.

Manusia itu bagaikan magnet yang menarik apa saja menuju ke dirinya, yang menentukan adalah kekuatan fikiran manusia, serta tekad bulat untuk memperolehnya. Semua pasti akan didapatkan, semua akan tercapai, hanya soal waktulah yang menentukan. Pikirkan hal-hal yang positif dalam hidup ini, maka segala hal yang positiflah yang akan datang menghampiri. Tetapi apabila kita berfikir secara negatif, maka hal-hal yang buruk yang akan kita dapatkan.

Memang segalanya tak serta merta akan kita peroleh begitu saja dengan mudah. Coba Anda bayangkan, jika Anda berfikir tentang gajah, dan ingin memelihara gajah saat nonton acara televisi diruang keluarga, dengan tiba-tiba ada seekor gajah disamping kalian. Betapa kacaunya keadaan saat itu. Anda akan mendapatkan yang Anda inginkan saat diri Anda memang sudah siap untuk itu. Jika belum siap, maka kita akan menempuh perjalanan dalam rangka mempersiapkan diri. Acapkali pula kita dihadang oleh kegagalan, tapi jika kita bertekat bulat, maka semua itu akan dapat terwujud.

Sumber :
http://kelompokdiskusi.multiply.com/journal/item/1475
http://makalahdanskripsi.blogspot.com/2009/07/karya-ilmiah-dan-non-ilmiah.html

Jumat, 29 Oktober 2010

PEMAKAIAN BAHASA INDONESIA YANG BAIK DAN BENAR


PEMAKAIAN BAHASA INDONESIA YANG BAIK DAN BENAR
A. Pengertian Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar
Bahasa Indonesia yang baik dan benar adalah Bahasa Indonesia yang digunakan sesuai dengan situasi pembicaraan (yakni, sesuai dengan lawan bicara, tempat pembicaraan, dan ragam pembicaraan) dan sesuai dengan kaidah yang berlaku dalam Bahasa Indonesia (seperti: sesuai dengan kaidah ejaan, pungtuasi, istilah, dan tata bahasa).
B. Pemakaian Kata dan Kalimat
Kata yang dipakai dalam Bahasa Indonesia adalah kata yang tepat dan serasi serta baku. Kata yang tepat dan serasi merupakan kata yang sesuai dengan gagasan atau maksud penutur atau sesuai dengan arti sesungguhnya dan sesuai dengan situasi pembicaraan (sepert: sesuai dengan lawan bicara, topik pembicaraan, ragam pembicaraan, dsb.). Kata yang baku merupakan kata yang sesuai dengan ejaan (yakni: EYD).
Kalimat yang dipakai dalam Bahasa Indonesia adalah kalimat yang efektif. Kalimat efektif harus:
Mudah dipahami oleh orang lain.
Memenuhi unsur penting kalimat (minimal ada subjek dan predikat, terutama untuk ragam tulis).
Menggunakan kata yang tepat dan serasi.
A. Pengertian Bahasa Indonesia yang Baik dan Benar
Bahasa Indonesia yang baik dan benar adalah Bahasa Indonesia yang digunakan sesuai dengan situasi pembicaraan (yakni, sesuai dengan lawan bicara, tempat pembicaraan, dan ragam pembicaraan) dan sesuai dengan kaidah yang berlaku dalam Bahasa Indonesia (seperti: sesuai dengan kaidah ejaan, pungtuasi, istilah, dan tata bahasa).
B. Pemakaian Kata dan Kalimat
Kata yang dipakai dalam Bahasa Indonesia adalah kata yang tepat dan serasi serta baku. Kata yang tepat dan serasi merupakan kata yang sesuai dengan gagasan atau maksud penutur atau sesuai dengan arti sesungguhnya dan sesuai dengan situasi pembicaraan (sepert: sesuai dengan lawan bicara, topik pembicaraan, ragam pembicaraan, dsb.). Kata yang baku merupakan kata yang sesuai dengan ejaan (yakni: EYD).
Kalimat yang dipakai dalam Bahasa Indonesia adalah kalimat yang efektif. Kalimat efektif harus:
1. Mudah dipahami oleh orang lain.
2. Memenuhi unsur penting kalimat (minimal ada subjek dan predikat, terutama untuk ragam tulis).
3. Menggunakan kata yang tepat dan serasi.
4.Gramatikal (seperti: menggunakan pungtuasi dan kata yang baku, menggunakan struktur yang benar, frasa selalu D-M, menggunakan kata yang morfologis,menggunakan kata yang sesuai dengan fungsinya/kedudukannya).
5. Rasional (yakni menggunakan gagasan yang dapat dicerna oleh akal sehat).
6. Efisien (menggunakan unsur sesuai kebutuhan, tidak bpleh berlebihan).
7. Tidak ambigu (tidak menimbulkan dua arti yang membingungkan).
C. Pemakaian Paragraf dalam Bahasa Indonesia
Paragraf yang dipakai dalam Bahasa Indonesia adalah paragraf yang baik. Paragraf ini harus :
1. Mempunyai satu pikiran utama.
2. Mempunyai koherensi yang baik (hubungan antar unsurnya sangat erat) dan semua unsurnya tersusun secara sistematis.
3. Menggunakan kalimat yang efektif.



FUNGSI BAHASA SEBAGAI ALAT KOMUNIKASI
Bahasa dibentuk oleh kaidah aturan serta pola yang tidak boleh dilanggar agar tidak menyebabkan gangguan pada komunikasi yang terjadi. Kaidah, aturan dan pola-pola yang dibentuk mencakup tata bunyi, tata bentuk dan tata kalimat. Agar komunikasi yang dilakukan berjalan lancar dengan baik, penerima dan pengirim bahasa harus harus menguasai bahasanya.
Bahasa adalah suatu sistem dari lambang bunyi arbitrer yang dihasilkan oleh alat ucap manusia dan dipakai oleh masyarakat komunikasi, kerja sama dan identifikasi diri. Bahasa lisan merupakan bahasa primer, sedangkan bahasa tulisan adalah bahasa sekunder. Arbitrer yaitu tidak adanya hubungan antara lambang bunyi dengan bendanya.
Fungsi Bahasa Dalam Masyarakat :
Alat untuk berkomunikasi dengan sesama manusia.
Alat untuk bekerja sama dengan sesama manusia.
Alat untuk mengidentifikasi diri.
Macam-Macam dan Jenis-Jenis Ragam / Keragaman Bahasa :
Ragam bahasa pada bidang tertentu seperti bahasa istilah hukum, bahasa sains, bahasa jurnalistik, dsb.
Ragam bahasa pada perorangan atau idiolek seperti gaya bahasa mantan presiden Soeharto, gaya bahasa benyamin s, dan lain sebagainya.
Ragam bahasa pada kelompok anggota masyarakat suatu wilayah atau dialek seperti dialek bahasa madura, dialek bahasa medan, dialek bahasa sunda, dialek bahasa bali, dialek bahasa jawa, dan lain sebagainya.
Ragam bahasa pada kelompok anggota masyarakat suatu golongan sosial seperti ragam bahasa orang akademisi beda dengan ragam bahasa orang-orang jalanan.
Ragam bahasa pada bentuk bahasa seperti bahasa lisan dan bahasa tulisan.
Ragam bahasa pada suatu situasi seperti ragam bahasa formal (baku) dan informal (tidak baku).
Bahasa lisan lebih ekspresif di mana mimik, intonasi, dan gerakan tubuh dapat bercampur menjadi satu untuk mendukung komunikasi yang dilakukan. Lidah setajam pisau / silet oleh karena itu sebaiknya dalam berkata-kata sebaiknya tidak sembarangan dan menghargai serta menghormati lawan bicara / target komunikasi.
Bahasa isyarat atau gesture atau bahasa tubuh adalah salah satu cara bekomunikasi melalui gerakan-gerakan tubuh. Bahasa isyarat akan lebih digunakan permanen oleh penyandang cacat bisu tuli karena mereka memiliki bahasa sendiri. Bahasa isyarat akan dibahas pada artikel lain di situs organisasi.org ini. Selamat membaca.